TUJUAN, FUNGSI, DAN MANFAAT BK DI SEKOLAH MENENGAH
BAB IPENDAHULUAN
- A. Latar Belakang
Pelayanan bimbingan dan konseling (disingkat BK)bisa dilakukan dalam setting lembaga pendidikan (sekolah atau madrasah), keluarga, masyarakat, organisasi, industri, dan lain sebagainya. Pembahasan dalam makalah ini memfokuskan pada tujuan, fungsi, dan manfaat BK di sekolah menengah.
Awalnya Bimbingan dan Konseling tidak diperuntukkan bagi dunia pendidikan. Tetapi, dalam perkembangannya diterapkan dalam dunia pendidikan.
- B. Rumusan Masalah
- Apakah pengertian dari Bimbingan Konseling?
- Apakah tujuan dari Bimbingan Konseling?
- Apakah fungsi dari Bimbingan Konseling?
- Apakah manfaat dari Bimbingan Konseling?
- C. Tujuan
- Untuk mengetahui pengertian dari bimbingan konseling
- Untuk mengetahui tujuan dari bimbingan konseling
- Untuk mengetahui fungsi dari bimbingan konseling
- Untuk mengetahui manfaat dari bimbingan konseling
PEMBAHASAN
- A. Pengertian Bimbingan dan Konseling
Prayitno dan Erman Amti (2004:99) mengemukakan bahwa bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku. Sementara, Winkel (2005:27) mendefenisikan bimbingan:
- suatu usaha untuk melengkapi individu dengan pengetahuan, pengalaman dan informasi tentang dirinya sendiri.
- suatu cara untuk memberikan bantuan kepada individu untuk memahami dan mempergunakan secara efisien dan efektif segala kesempatan yang dimiliki untuk perkembangan pribadinya.
- sejenis pelayanan kepada individu-individu agar mereka dapat menentukan pilihan, menetapkan tujuan dengan tepat dan menyusun rencana yang realistis, sehingga mereka dapat menyesuaikan diri dengan memuaskan diri dalam lingkungan dimana mereka hidup.
- suatu proses pemberian bantuan atau pertolongan kepada individu dalam hal memahami diri sendiri, menghubungkan pemahaman tentang dirinya sendiri dengan lingkungan, memilih, menentukan dan menyusun rencana sesuai dengan konsep dirinya dan tuntutan lingkungan.
Berdasarkan pengertian di atas dapat dipahami bahwa bimbingan pada prinsipnya adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seorang atau beberapa orang individu dalam hal memahami diri sendiri, menghubungkan pemahaman tentang dirinya sendiri dengan lingkungan, memilih, menentukan dan menyusun rencana sesuai dengan konsep dirinya dan tuntutan lingkungan berdasarkan norma-norma yang berlaku.
Sedangkan konseling menurut Prayitno dan Erman Amti (2004:105) adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien. Sejalan dengan itu, Winkel (2005:34) mendefinisikan konseling sebagai serangkaian kegiatan paling pokok dari bimbingan dalam usaha membantu konseli/klien secara tatap muka dengan tujuan agar klien dapat mengambil tanggung jawab sendiri terhadap berbagai persoalan atau masalah khusus.
Berdasarkan pengertian konseling di atas dapat dipahami bahwa konseling adalah usaha membantu konseli/klien secara tatap muka dengan tujuan agar klien dapat mengambil tanggung jawab sendiri terhadap berbagai persoalan atau masalah khusus. Dengan kata lain, teratasinya masalah yang dihadapi oleh konseli/klien.
- B. Tujuan Bimbingan dan Konseling
Optimalisasi pencapaian tujuan bimbingan dan konseling pada setiap individu tentu berbeda sesuai tingkatan perkembangannya. Apabila yang dibimbing adalah murid sekolah dasar, dimana mereka sedang dalam proses perkembangan dari usia SD ke usia SMP atau usia anak-anak ke usia remaja, tentu optimalisasi pencapaian tingkat perkembangannya sesuai denmgan usia sekolah dasar, demikian juga apabila yang dibimbing adalah siswa sekolah menengah pertama (SMP) atau siswa Madrasah Tsanawiyah dan Sekolah Menengah Atas atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMA/ SMK) atau Madrasah Aliyah (MA) dan Perguruan Tinggi.
Individu yang sedang dalam proses perkembangan apalagi ia adalah seorang siswa, tentu banyak masalah yang dihadapinya baik masalah pribadi, sosial, maupun akademik dan masalah-masalah lainnya. Kenyataan bahwa tidak semua individu (siswa) mampu melihat dan mampu menyelesaikan sendiri masalah yang dihadapinya serta tidak mampu menyesuaikan diri secra efektif terhadap lingkungannya. Bahkan adakalanya individu tidak mampu menerima dirinya sendiri. Merujuk kepada masalah yang dihadapi individu (siswa), maka tujuan Bimbingan dan Konseling adalah agar individu yang dibimbing memiliki kemampuan atau kecakapan melihat dan menemukan masalahnya dan mampu atau cakap dalam memecahkan sendiri masalah yang dihadapinya serta mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Bimbinagn dan Konseling berkenaan dengan prilaku, oleh sebab itu tujuan Bimbingan dan Konseling adalah dalam rangka :
- Membantu mengembangkan kualitas kepribadian individu yang dibimbing atau yang dikonseling.
- Membantu mengembangkan kualitas kesehatan mentan klien.
- Membantu mengembangkan prilaku-prilaku yang lebih efektif pada diri individu dan lingkungannya.
- Membantu klien menanggulangi problema hidup dan kehidupannya secara mandiri.
Secara operasional, individu atau pribadi yang kaffah atau insan kamil adalah individu yang mampu:
- Berfikir secara positif sebagai hamba Allah SWT yang tugas utamanya adalah mengabdi kepada-Nya.
- Berfikir positif tentang diri dan orang lain di lingkungannya.
- Mewujudkan potensi fikir dan dzikir dalam kehidupan sehari-hari.
- Mewujudkan akhlak alkarimah dan senantiasa berbuat ihsan (baik) dalam kehidupan sehari-hari baik terhadap diri dan lingkungannya.
- untuk menghasilkan suatu perubahan, perbaikan,kesehatan, dan kebersihan jiwa dan mental. Jiwa menjadi tenang, jinak, dan damai (Mutmainnah), bersikap lapang dada (Radhiyah) dan mendapatkan pencerahan taufidh dan hidayah- Nya (Mardhiyah).
- Untuk menghasilkan suatu perubahan, perbaikan, dan kesopanan tingkah laku yang dapat memberikan manfaat baik pada diri sendiri, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah atu madrasah, lingkungan kerja, maupun lingkungan sosial, dan alam sekitarnya.
- Untuk menghasilkan kecerdasan rasa (emosi) pada individu sehingga muncul dan berkembang rasa toleransi, kesetiakawanan, tolong-menolong dan rasa kasih sayang.
- Untuk menghasilkan kecerdasan spiritual dalam pada diri individu sehingga muncul dan berkembang keinginan untuk berbuat taat kepada-Nya, ketulusan mematuhi segala perintah-Nya, serta ketabahan menerima ujian-Nya.
- Untuk menghasikan potensi ilahiyah, sehingga dengan potensi itu individu dapat melakukan tugas-tugasnya sebagai khalifah dengan baik dan benar, dapat dengan baik menanggulangi berbagai persoalan hidup, dan dapat memberikan kemanfaatan dan keselamatan bagi lingkungannya pada berbagai aspek kehidupan.
Pencapaian tujuan Bimbingan dan Konseling dalam pelayanan Bimbingan dan Konseling di sekolah dan madrasah berbeda untuk setiap tingkatannya. Artinya, melihat perkembangan yang optimal pada siswa SMP/MTs tentu tidak sama dengan melihat siswa SMA/MA/SMK. Begitu juga melihat kemandirian siswa SMP tentu tidak sama dengan melihat kemandirian siswa SMA/MA/SMK. Dengan perkataan lain, penjabaran tujuan Bimbingan dan Konseling di atas di sekolah-sekolah dan madrasah, harus didasarkan atas pencapaian visi, misi, dan tujuan sekolah atau madrasah yang bersangkutan.
Menurut Yusuf & Nurihsan (2008) tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek akademik (belajar) adalah sebagai berikut.
1) Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif, seperti kebiasaan membaca buku, disiplin dalam belajar, mempunyai perhatian terhadap semua pelajaran, dan aktif mengikuti semua kegiatan belajar yang diprogramkan.
2) Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat.
3) Memliki keterampilan atau teknik belajar yang efektif, seperti keterampilan membaca buku, menggunakan kamus, mencatat pelajaran, dan memepersiapkan diri menghadapi ujian.
4) Memiliki keterampilan untuk menetapkan tujuan dan perencanaan pendidikan, seperti membuat jadwal belajar, mengerjakan tugas-tugas, memantapkan diri dalam memperdalam pelajaran tertentu, dan berusaha memperoleh informasi tentang berbagai hal dalam rangka mengembangkan wawasan yang lebih luas.
5) Memiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi ujian.
- C. Fungsi Bimbingan dan Konseling
- Fungsi pencegahan
Beberapa kegiatan atau layanan yang dapat diwujudkan berkenaan dengan fungsi ini yang bertujuan untuk mencegah terhadap timbulnya masalah adalah:
1) Layanan orientasi
Program ini diberikan kepada siswa baru agar mereka mengenal lingkunagn sekolahnya yang baru secara lebih baik sehingga mereka terhindar dari berbagai masalah selama mengikuti kegiatan belajar mengajar (selama menjadi siswa di sekolah atau madrasah yang besangkutan). Melalui program ini disampaikan berbagai hal kepada siswa seperti informasi tentang kurikulum, car-cara belajar, fasilitas belajar, hubungan sosial, tata tertib atau peraturan sekolah dan madrasah, sarana pendidikan, dan lain sebagainya.
2) Layanan pengumpulan data
Melalui program ini, akan diperoleh data yang lebih lengkap dan akurat tentang siswa, sehingga bisa diperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang siswa. Melalui data-data yang dikumpulkan, bisa diperoleh secara lebih awal tentang siswa sehingga bisa menjadi antisipasi terhadap munculnya berbagai persoalan pada siswa.
3) Layanan kegiatan kelompok
Melalui program ini, diharapkan siswa memperoleh pemahaman diri secar lebih baik. Selain itu juga, meningkatkan pemahaman lingkungan dan kemampuan mengambil keputusan secara tepat. Kegiatan-kegiatan yang dapat diwujudkan berkenaan dengan fungsi ini antara lain : diskusi kelompok, bermain peran, dinamika kelompok, dan kegiatan-kegiatan lainnya.
4) Layanan bimbingan karir
Program ini diberikan kepada siswa sebelum ia memangku karir tertentu kelak setelah tamat sekolah.
- Fungsi pemahaman
- Fungsi pengentasan
- Fungsi pemeliharaan
- Fungsi penyaluran
Bentuk kegiatan Bimbingan dan konseling berkaitan dengan fungsi ini adalah :
1) Pemilihan sekolah lanjutan
2) Memperoleh jurusan yang tepat
3) Penyusunan program belajar
4) Pengembangan minat dan bakat
5) Perencanaan karir
- Fungsi penyesuaian
Fungsi penyesuaian ini mempunyai dua arah:
1) Bantuan kepada siswa agar dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan sekolah atau madrasah.
BAB III
PENUTUP
Sumber : http://kelasabiologysciencecomunity.wordpress.com/2012/06/22/tujuan-fungsi-dan-manfaat-bk-di-sekolah-menengah/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar Dengan Terpelajar Disini...